1. Be Yourself
Jadilah dirimu sendiri, karena hal itu wajib, sehingga anda
tidak perlu meniru orang lain hanya untuk memuaskan pasangan anda. Jadi anda
perlu mengenal diri sendiri terlebih dulu sebelum membuat peta ke depan
mengenai hubungan yang akan anda jalani bersamanya. Terkadang apa yang anda
inginkan, sebenarnya bukan yang benar-benar diinginkan. Satu-satunya cara untuk
mengetahui dengan jelas adalah membuat rangkuman dari inti tujuan anda sendiri
dalam membangun atau mempertahankan hubungan.
2. Open Your Mind
Bukalah mata, hati dan pikiran anda. Anda tidak perlu
berbohong kepada pasangan anda, apalagi hanya karena hal tersebut memalukan
bagi anda, lantas anda harus berbohong kepadanya. Katakan secara terbuka agar
semuanya menjadi jelas. Jika memang ada yang tidak anda sukai dari dirinya,
jujur dan sampaikanlah dengan baik-baik, dengan begitu dia akan mengerti maksud
anda. Begitu pula sebaliknya, Anda akan mendengarkan pendapat dan saran dari
pasangan anda, karena komunikasi adalah salah satu cara membina hubungan agar
tetap awet. Perlu diingat juga, meskipun sudah saling terbuka, anda harus
menghargai privasi pasangan anda, dan sebaiknya anda tahu apa yang perlu
diketahui saja.
3. Pay Attention
Perhatian, walau sekecil apapun, tapi pasti sangat berguna,
terutama ketika dia sedang membutuhkan anda. Jangan segan untuk memberi kejutan
buat si dia, seperti misalnya, membuat makanan kesukaannya, dengan begitu
pasangan anda pasti jadi tambah care. Namun, perlu diingat perasaan cinta
haruslah tulus, jadi ketika anda pernah menolong dia, tak perlu diungkit secara
berlebihan. Perhatian boleh, tapi jangan posesif, tidak perlu selalu mengawasi
dia, dimana, bersama siapa, dan baru apa. Hal ini akan justru membuat si dia
jadi il-feel. Jika anda berbuat salah, tak ada ruginya anda meminta maaf
kepadanya, namanya juga manusia. Perhatian juga tidak hanya kepada si dia, jika
anda memang sudah yakin, maka anda dapat mendekatkan diri dengan keluarga
pasangan anda. Hal ini memberikan keuntungan bagi Anda, karena anda juga bisa
mendapatkan dukungan dari mereka.
4. Keep the Commitment
Di awal ketika anda berhubungan dengan pasangan anda,
buatlah segala sesuatunya menjadi pasti atau suatu kesepakatan dalam hubungan
agar hubungan menjadi jelas, sehingga masing-masing tidak bisa saling menyalahkan
jika suatu ketika merasa ‘menyerah’ dalam hubungan atau apapun itu. Sebagai
contoh, memang sebagian wanita memilih untuk menikah ketimbang melanjutkan
karirnya. Namun, terkadang hal inilah yang sering membuat mereka depresi.
Memiliki anak, kemudian timbulnya rasa bosan dalam pernikahan bisa membawa
perubahan pada seseorang, atau bahkan ada yang berselingkuh akibat kebosanan
ini. Jadi dengan melepaskan karir setelah menikah, tidak menjamin suatu
hubungan akan tetap langgeng. Untuk itu, buatlah janji atau kesepakatan di awal
hubungan atau pernikahan, agar nantinya masing-masing dapat
mempertanggungjawabkan apa yang telah menjadi komitmen sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar